puisi rasa
sajian seperti apa yang menjadi nikmat
Saat cita tak lagi seiring rasa
Saat taring-taring dan suara menjadi besi,
Menghantam setiap lemah raga
Memuaskan sang ego di atas angkara
Apa yang hendak kau taburkan diatas jasadku
Jemarimu serupa kelakar yang menyayat daging
Hatimu tak kenal rasa,
Amarah meradang kemenangankah wahai nafsu…?
Jangan….!
Jangan pertontonkan lagi tangan-tangan yang menyisakan luka
Meski darahku menjadi putih memucat
Tak kubiarkan lebam memikat tubuhku
Untuk sebuah luka oleh sang nafsu yang sekedar menyiksa
(Karya : Vilma)